Profil & Sejarah MI Sananul Ula

Profil Madrasah

  • Nama Madrasah : MI Sananul Ula Daraman
  • NSM : 111234020011
  • Akreditasi Madrasah : Terakreditasi A
  • SK NOMOR : 1347/BAN-SM/SK/2021
  • NPSN : 20400553
  • Alamat : Daraman Srimartani Piyungan Bantul DIY
  • NPWP Madrasah : 53.760.905.9-543.000
  • Nama Kepala Madrasah : Ridwan, S.E.
  • Telpon : 0895-3780-64809
  • Nama Yayasan : Lembaga Pendidikan Ma’arif  NU
  • No Akte Notaris Organisasi Penyelenggara : AHU-70.AH.01.Tahun 2015
  • Kepemilikan Tanah : Status Tanah : Hak Milik, Luas Tanah   : 1468 M2
  • Status Bangunan : Hak Milik
  • Luas Bangunan : 456 M2

Madrasah Ibtidaiyyah Sananul Ula merupakan salah satu lembaga pendidikan dibawah naungan Maarif kabupaten Bantul yang terletak di Desa Daraman, Kelurahan Srimartani, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Gedung pusat MI Sananul Ula Piyungan berbatasan dengan rumah warga kecuali bagian barat yang berbatasan dengan gang kecil pedesaan, dan sebelah timur yang terdapat masjid, TK dan pemakam umum. Data ini menunjukkan bahwa MI Sananul Ula memiliki lokasi yang strategis di lingkungan desa Daraman karena keberadaannya yang berada di tengah perkampungan (menjadikannya mudah terjangkau Masyarakat dan kondusif, jauh dari keramaian) serta terletak di dekat fasilitas umum seperti tempat ibadah berupa masjid dan makam umum.

MI Sananul Ula Daraman dilengkapi dengan perpustakaan, lapangan badminton, UKS, Koperasi Madrasah, Pondok Pesantren, Madrasah Diniyah, Lembaga Pendidikan Al-Qur’an sebagai fasilitas penunjang pembelajaran, Unit layanan PTSP-BUMM. MI Sananul Ula Daraman juga memiliki halaman yang cukup luas sehingga mampu mendukung peserta didik untuk mengembangkan potensinya secara maksimal.

Sejarah

Berdirinya MI Sananul Ula bermula dari adanya Lembaga pendidikan non-formal berupa Madrasah Diniyah (Madin) Awwaliyah Sananul Ula, yang kemudian merembah ke dunia pendidikan formal pada Tahun 1970. Proses pengembangan Madrasah Ibtidaiyah Sananul Ula mengalami banyak hambatan pada awal berdirinya terutama dalam hal kepercayaan masyarakat. Pada 1997 sampai awal tahun 2000-an madrasah ini kesulitan mendapatkan siswa. Rendahnya minat masyarakat untuk menyekolahkan putra-putrinya di madrasah ini menyebabkan madrasah ini tidak dapat meluluskan siswa pada tahun 2000.

Pada tahun 2001, setelah mendapati kendala di tahun sebelumnya, MI Sananul Ula mulai membenahi diri dengan berbagai strategi. Di antaranya ialah dengan menarik para alumni MI Sananul Ula yang telah terjun ke masyarakat dan dianggap memiliki kompetensi, komitmen, dan qualified  untuk dapat bergabung dalam rangka mengembangkan madrasah. Pada waktu itu, bergabunglah 5 orang alumni yang kemudian 4 di antaranya telah terlebih dahulu meninggalkan madrasah, dan kini tertinggalah Bapak Ridwan, S.E. yang saat ini menjabat sebagai kepala MI Sananul Ula sejak tahun 2007.

Pada 2007, di awal kepemimpinannya, Bapak Ridwan, S.E. beserta para guru lainnya berinisiatif untuk mencari siswa dengan berbagai strategi. Selain mengunjungi rumah ke rumah, madrasah juga melakukan updating system dan program. Madrasah mencari data anak-anak yang baru saja lulus taman kanak-kanak dan akan melanjutkan ke jenjang sekolah dasar. Kemudian, mereka menyambangi dan bersilaturrohim ke rumah warga yang telah terdata untuk dimintai kesediaan puta-putrinya belajar di MI pada jenjang sekolah dasar. Strategi tersebut membuahkan hasil dan dinilai cukup efektif pada saat itu, karena sedikit demi sedikit siswa yang masuk semakin bertambah banyak. Pada tahun-tahun setelahnya, pengembangan mulai banyak dilakukan, baik secara fisik maupun secara system dan program.

Saat ini, MI Sananul Ula memiliki 500an siswa dengan 19 rombongan belajar. Adapun nilai akreditasi terkini MI Sananul Ula ialah 96 dengan predikat A diraih pada tahun 2021. Sebagai sekolah yang berbasis Islam, lembaga ini lebih menonjolkan sisi keagamaannya. Hal ini terlihat pada program-program madrasah seperti pembacaan Doa & Asma’ul Husna setiap hari, Sholat Dhuha dan Dzuhur berjama’ah,. Keberadaan program Pondok Pesantren (Ponpes), Lembaga Pendidikan Al-Qur’an (LPQ) dan Madrasah Diniyah (Madin) juga menjadi daya tarik dan meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk menyekolahkan putra – putrinya di madrasah ini.